Oleh : Puniakan Dalom Ahmad Safe'i
( Sultan Ratu Pikulun, Raja Adat Paksi Buay Belunguh )
Tulisan Pasca Kemerdekaan RI
Kita telah mengetahui bahwa, sai batin
adalah sebutan untuk seorang yang berpangkat adat dan berkedudukan tertinggi dalam
lingkungan daerah kekuasaannya. Didalam adat ada macam macam tingkatan, tingkatan
rendah menengah tinggi dan trtinggi, jadi dalam kebuaian hanya ada seorang
saibatin dan kalau diterjemahkan artinya saibatin yaitu"Yang Mulia"
kalau skarang ada lambang lambang dan tanda tanda pangkat menunjukan kedudukan
dan tinggi rendah pangkat seseorang dalam pemerintahan ketenteraan, kepolisian
dll, maka didalam adat ada pula tanda tanda pengenal tersebut. Didalam upacara
adat jelas kelihatan apa pangkat adatnya yang mengadakan perayaan itu karna telah
ada ketentuan masing-masing. Perbedaan pangkat adat itu bukan sekedar kita
dapat mengetahui dari gelarannya saja tetapi dari tuturan dan bubungan rumah, gelaran
rumah, gelaran sawah dan kalau mengadakan perayaan atau bimbang mengadakan alat
alat adat tertentu. Saibatin selaku kepala adat tertinggi mempunyai pula
lambang- lambang lengkap dan tidak boleh disamai oleh seorangpun didalam kebuaiannya,
tetapi boleh dipakai olek kakak kandung perempuannya atau adik kandung
laki-laki yang setingkat lebih muda daripadanya, mngenai alat upacara arak
arakan kalau pada oranglain hanya ada ketntuan memakai alat upacara disebelah
kanan atau disebelah kiri dan terbatas pula maka untuk saibatin memakai alat lengkap
kiri kanan muka belakang. Perincian dari alat kebesaran saibatin itu sbagai berikut
:
Gelar: Sultan Pangeran Dalom.
-
Tutur anak anak kandung padanya adalah “Akan”
-
Tuturan anak kebuaiannya adalah Bapak Dalom,
-
Tuturan cucu laki – lakinya adalah Tamong dalom
dan cucu perempuannya adalah Kadjjong Dalom.
-
Ttuturan adik adiknya Pun atau Puniakan.
-
Tuturan paman pamannya: Anak Dalom.
-
Tuturan orang orang berpangkat yang umurnya lebih
tua : Adik Dalom.
-
Tuturan istrinya: Puniakan.
-
Tuturan orang banyak dalam kebuaian : Puniakan.
Didalam 4 kepaksian tidak ada yang berhak memakai tutur- tutur
“Dalom” hanya penyimbang adat yang berkedudukan tertinggi dan dalam empat paksi
hanya terdiri dari 4 punyimbang adat dengan Sultan Pangeran Dalom ciri ciri
khas dalam daerah kekuasaannya.
Gelaran istrinya RATU
-
Tuturan anak anak kandungnya Mak, Ibu, Incik.
-
Tuturan anak sekebuaiannya : Ina Dalom.
-
Tuturan adik adiknya Incikwo.
-
Tuturan orang orang yang umurnya lebih tua: Adik
Dalom, / Adik Ratu.
-
Tuturan paman pamannya dan orang banyak: Anak Dalom
(Anak Ratu).
-
Tuturan madu-madunya: Puniakan Ratu.
-
Tuturan
cucu perempuan: Tamong Dalom dan yang laki-laki Kadjjong Dalom.
Gelar anak laki- lakinya yang tertua:
Raja.
-
Tuturan saudara - saudaranya dan anak anak sekebuayan:
Pun.
-
Tuturan paman- pamanya : Anak Dalom atau Nakan Dalom.
-
Tuturan anak anak yang lebih tua: Adik Dalom
atau longdalom.
-
Tuturan kakek laki lakinya: Tamong Dalom ,nenek
perempuannya Kadjjong Dalom.
-
Tuturan madu-madu ibunya: Sumbahan Dalom.
Gelaran anaknya yang nomer 2 :
Batin
-
Tuturan anak anak sekebuaiyannya: ATIN.
-
Tuturan paman pamannya: Anak Batin atau Nakan
Batin.
-
Tuturan kakak kakaknya: Adik Batin atau long
batin.
-
Tuturan kakeknya Tamong Batin dan neneknya: Kadjjong
Batin
-
Tuturan madu-madu ibunya : Sumbahhan Batin.
1. Nama
Rumah: Gedung Dalom atau Pakuwon.
2. Bubungan
rumah: Kayu Dibulatkan (buttokh) diatasnya satu kayu bulat pula berlapis tembaga,
kemudian ada dua tingkatan (sakku) dari tembaga atau kuningan, dan yang teratas
sekali perhiasan dari batu menurut bagaimana kesukaan. Tangga dimuka rumah melalui
beranda kecil (usud) keberanda yang sebenarnya.
3. Sawah
dinamai : Sabah Dalom
4. Umbul
bernama Umbul Batin.
5. Kelompok
rumah - rumah disekitar rumah gedung :KAMPUNG BATIN.
6. Tempat
pemandian:PANGKALAN BATIN.
7. Kalau
sai batin bertandang gadis disebut: Manjau Batin.
8. Kalau
Sai Batin mengadakan upacara adat membunyikan meriam dari satu sampai lima kali.
9. Waktu
saibatin mengadakn upacara adat perkawinan diantara keluarga dekat rumah Gedung
dengan salah seorang dalam Paksi itu juga semua upacara adat dilaksanakan oleh
orang besar dalam Lamban Gedung (Staf Saibatin), tetapi jika perkawinan keluarga
lamban gedung terhadap orang besar dari Marga lain baharulah berlaku Adat MARGA
yaitu dalam semua upacara adat harus diikut sertakan orang besar dalam marga. Keanggautaan
keluarga saibatin atau Jamma Balak dilom Lamban Gedung.
10. Tangga
naik jenjangan turunnya sebagai berikut: Yang tertinggi disebut “Bayang Khindul”
dipegang oleh adik saibatin no 1 (Bukan adik ke 2atau ke3.dll), dibawah bayang
khindul disebut “Hihik Batin” yaitu orang yang kedudukannya digeser dari bayang
khindul. Kemudian hihik bani orang yang digeser dari hihik batin dibawah hihik bani
disebut hihik, terdiri dari semua orang yang pernah menduduki hihik bani. Kedudukan
bayang khindul , hihik batin, hihik bani setiap zaman berobah obah ( setiap
penggantian saibatin dari bapak keanak) karena saibatin yang baru harus mempunyai
bayang khindul adiknya sendiri dan bayang khindul lama (pamannya) harus dengan
sukarela bergeser menjadi hihik batin, hihik batin ke hihikbani dan hihik bani
menjadi hihik biasa. Tugas bayang khindul sangat berat karena dialah sebenarnya
bertanggung jawab mengenai baik buruk pemerintahan, sedangkan saibatin hanya menerima
baiknya saja.
Perlu
ditambahkan bahwa selain saibatin, anak Saibatin yang tertua dan yang ke 2, orang
lain tidak diizinkn memakai ketentuan –ketentuan sebagai berikut: Seluruh
dinding rumah sebelah dalam memakai tirai, bujang gadis bernyanyi/muayak didalam
rumah, dua penganten diangkat diatas " tanduan" dan memakai aban
gemisikh, berjalan diatas lelamak talam (talam talam dari kuningan dijajarkan
diatas tikar beralas selendang) dari tempat berhentinya tanduan sampai dipelamin
dalam"kELASA". Diatas talam talam inilah kedua mempelai harus berjalan
beriringan selangkah demi selangkah sambil masing masing memegang ujung sehelai
kain cindai.
PENJELASAN TENTANG
PUNGSI PAHAR: pahar dibuat dari kuningan
tutup dan alasnya dari kain yang disulam atau dihiasi kain warna warni, ditempeli
kaca kaca kecil dan manik-manik. Gunanya untuk makanan saibatin atau
orang-orang yang mempunyai derajat besar dalam adat didalam tiap tiap perayaan
acara makan bersama. Kita dapat ketahui dengan jelas berapa orang kepala adat
atau orang yang terhormat yang hadir dengan mrlihat berapa banyak pahakh yang
ada sedangkan bagi orang kebanyakan hanya disediakan nasi gulai dan kueh kueh dalam
piring seperti biasanya. Pahakh - pahakh tersebut diletakkan dimuka pemuka
pemuka Adat (masing-masing dua pahakh) satu penuh berisi nasi serta lauk
pauknya dan yang satu lagi penuh dengan kueh kueh, setelah selesai jamuan makan
semua sisa makanan didalam kedua Pahakh tersebut dibungkus dan diantarkan kerumah
pemuka - pemuka adat itu sebagai oleh-oleh.
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar