"Neram buitni Umpu Belunguh najin khang mawat pulippuh persatuan tutop mekukuh makdapok tigaginjuh. Unyin guai setulungan niLiak hulun mufakat dang ngehalai ketukhunan nyin ne ram tutop terhormat. Sai kuat nulung Sai lemoh, haguk khuppok dang mak iwoh, sai tuha tihormati sai ngukha tisayangi. Timisalko ijuk lamban, wat tihang, wat hatokna, mana tian setukkok'an, mekukuh khik betiknana."

LEHOT NI : Ina Dalom Yusnani Pn Jaya Dilampung

Selasa, 04 Juni 2013

TAMBO ASLI BUAY BELUNGUH


Salinan Tambo Kulit Kayu
Kepunyaan dari Ahmad Syafe'i glr Sultan Ratu Pikulun
Pasirah Marga Buay Belunguh



Alhamdulilahhirobbil alamin, asshala tuassala muala saidil mursalin, wa’ala alihi wasyohbihi adjmain. Nyak gekhal Ratu Buay Belunguh, ngeni ingok jama anak uppuku unyinna, nyin pandai dang putus ingokni tian kak jimmoh sawai. Maka tersebutlah Kisah anak sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Saidina Oesman tinggal di negeri Mekah yg mana dua orang Laki2 dan seorang Perempuan, untuk mengembangkan Agama Islam maka keluarlah ketiganya dari negeri Mekah dengan seizin sang ayah, yang sulung singgah dinegeri Roem, yang mana telah menaklukan Kerajaan Oasl Roemeinsherijk dan mengusir bangsa tersebut dari Coustantinopel, yang kedua singgah kenegeri Tjina dan yang perempuan terus ke Hindia dan singgah dinegeri Pagaruyung dan namanya Tuanku Gadis, dengan Takdir Tuhan Yang Maha Kuasa Tuanku Gadis itu dijadikan Raja di Pagaruyung, Tuanku Gadis beranak, putra laki laki yang bernama Tuanku Orang Muda Zulkarnain. Tuanku Orang Muda Zulkarnain mempunyai dua orang Putra, seorang laki - laki dan seorang perempuan, yang sulung laki-laki bernama Syair Syah Alam. Syair Syah Alam berputra dua laki laki dan saudara perempuannya juga berputra dua orang laki pula. Keempat putra tuanku masing - masing berputra 3 orang, jadi pada masa itu ada 12 putra Raja - raja di Pagaruyung, seorang dari yang kedua belas Putra Raja Raja itu yaitu yang Sulung meneruskan Turunan yang Lurus, menggantikan ayahandanya menjadi Raja di Pagaruyung, yg tengah singgah di Muko Muko , yang muda ke Skala Brak namanya Ratu Nggalang Paksi, beranak 8, Sai Ratu Buay Belunguh, satu Ratu Buay Pernong, satu Ratu Buay Bejalan di way, satu Ratu Buay Nyerupa, Satu Sigekhuk, Satu Sitambakukha, satu Sipetakh, satu Siku Mabakh. Maka kami delapan besar dengan kehendak Yang Maha Tinggi, mau Perang dengan Tumi dan Budha, Setelah kami perang dan kami menang, dan bangsa Tumi Buda lari dari Sekala Brak, dan kami delapan mufakat, jadi si petakh, sigekhuk, sitambak kukha, si Kumabakh, mau nyari kehidupan mereka ditempat lain, dan mereka menuju Matahari terbit. Tinggal kami berempat bersaudara yang menunggu Skala Brak, Saya Ratu Buay Blunguh, Ratu Buay Pernong, Ratu Buay Bejalan di Wai, Ratu Buay Nyerupa. Jadi kami berempat berbagi Batas Tanah Bumi, setelah kami berbagi, dan setunggu tunggu di batasnya Masing masing, Ratu Buay Belunguh tempatnya di Kenali, Ratu Buay Pernong (Buay Kenyangan) di Hanibung, Ratu Buay Jalan di Way tempatnya di Kembahang, Ratu Buay Nyerupa tempatnya di Sukau, Sebelum kami berbagi Batas tanah Bumi datang namanya si Bulan kuakui kami berempat jadi saudara, dan kami tetapkan dia di Way Nerima dan kami berempat menyayanginya sebagai saudara kandung. Batas - batas tempat tempatnya agar tidak ada perselisihan di anak cucung saya kelak kemudian, seperti yang tertera ini Batas tanah Buminya Ratu Buay Belunguh, sebagai berikut; Dari Way Pematang Ciguk, turun di Wai Himoes, turun mengikuti wai Himoes Pekonan Tanjung Kemala, turun di Wai Telema,, naik dari Wai Telema, naik di pesagi Lunik, ngebelah Pesagi Balak, turun di muara Wai Ketuban, sampai dimuaranya Wai Ketuban, naik di Temanoh, turun di muara wai kulak,naik di penyindangan, mendapatkan pancuran Pungah, Turun di wai khamelay, laju mendapatkan wai Semaka, mengikuti Wai Semangka, kebawahnya,naik diteba kemiling, Nyambut Bawang Sekeling turun di Teba Sehuwok, turun di Wai Semaka kebawah mengikuti Wai Semaka, sampai di Kakhinjing kabehuk, naik di Ham Keduppang, nyambut Ham Sekhukkuk, mendapatkan muara wai Heling, turun di wai Hambekhos laju diwai Semaka, sampai dimuara Wai Tulung Bekhingin, naik mengikuti wai Tulung Bekhingin, mendapatkan Kujung khenik, turun di Lassak, ngebelah Pamah, mendapatkan kaokh kandang, naik dibukit sawa, turun di batu sigawan, ngelangkah wai Semaka, nyambut Tikokh Bekhak, ngebelah Tikokh Bekhak, mendapatkan Bukit Bagelung, mendapatkan Binatan, mendapatkan Pondok Puakh, Laju di Ulu Mayus, laju mendapatkan pematang Ciguk. Hidjo Langanni Tanoh Bumini Paksi pak: Lengoni tanoh Buay Belunguh dan Buay Pernong: Wai Sekhibol, Wai Semaka, Wai Bekhingin ngabelah, wates tanoh Bumini Buay Blunguh jama Buay Nyerupa: Way Kiwis Wai Hanuang, Wai Ketuban. Lengoni tanoh wai Nyekhupa jama Buay jalan di Wai: Titi Jelatong hilian Khubok, Tebing Sakhap. Lengon Tanoh bumini Wai Nyerupa jama Buay Pernong; Wai Handakhiung. Lengoni tanoh Bumini Buay Jalan diWai  jama Buay Pernong: Bawang sengayun,Wai Tutung, - ana nyin pakhda ngingok,-
 
Yg mengambil Salinan: De Pasirah Marga Buay Blunguh, w.g.Ahmad Safe'I. Voor eensluidend afschrift:
 
Tambo Kulit Kayu Paksi Belunguh

6 komentar:

  1. suamiku asal dari Kenali, senang bertemu dan bisa membaca sedikit sejarah daerah lampung barat khususnya Kenali..nerima nihan, tabik..

    BalasHapus
  2. payu, ram ngandanko pekon ram jejama jo.. sai ngedok sejarah balak dinusantara. amin..

    BalasHapus
  3. Tabik pun , mahap pun haga numpang tanya , Menurut cerita datuk saya kami berasal dari kenali, tapi kami sekarang tinggal di kota agung, apakah kami termasuk buay belunguh ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nerimanihan Puari Prima, sangun minak muari ram sai dikota agung no kelamonan jak KENALI Buay Belunguh, tinggal ganta tiperjelas gawoh silsilah ni, jak bapak, mit kajong, mit tuyuk, terus mit diatasni. Salam Kemuarian Jak Sekala Brak. Tabik

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. asslmkum , tabik,pun sikam haga numpang nanya informasi, kekalau , dapok nyambung silsilah canggah sikam, yakni tanggui minak sekhadin, sai dperkirako,khukhik sekitar tahun 1830, keterangan jak tamong saya bahwa tanggui berasal anajak daerah krui/kenali, kantu bang at silsilah sai memuat gekhal tanggui atau minak sekhadin mohon info ni,,trims...

    BalasHapus