"Neram buitni Umpu Belunguh najin khang mawat pulippuh persatuan tutop mekukuh makdapok tigaginjuh. Unyin guai setulungan niLiak hulun mufakat dang ngehalai ketukhunan nyin ne ram tutop terhormat. Sai kuat nulung Sai lemoh, haguk khuppok dang mak iwoh, sai tuha tihormati sai ngukha tisayangi. Timisalko ijuk lamban, wat tihang, wat hatokna, mana tian setukkok'an, mekukuh khik betiknana."

LEHOT NI : Ina Dalom Yusnani Pn Jaya Dilampung

Senin, 27 Januari 2014

Ahmad Syafei Pujangga Lambar

Oleh Iwan Nurdaya-Djafar 

DALAM Festival Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan SMAN 1 Liwa di aula sekolah tersebut, Jumat (22/11), Udo Z. Karzi membawakan materi bertema Jejak Literasi Liwa. Sejauh yang terbetik dalam berita bertajuk Siswa Lambar Bisa Suburkan Tradisi Literer yang dimuat harian ini (25/11), Udo mengusut tradisi literer di Lampung Barat yang sudah dimulai sejak abad ke-8.

Selain itu, Udo menyebut sejumlah penulis, baik yang berasal dari Lampung Barat umumnya dan Liwa khususnya maupun penulis lain yang menulis tentang Lampung Barat semisal Sutan Takdir Alisjahbana lewat novelnya Layar Terkembang (1936) dan J. Patullo yang menulis laporan perjalanan ke Danau Ranau pada 1820.

Selasa, 07 Januari 2014

Pangeran Singajuru Jepara Ranau : Kerabat Paksi Buay Belunguh

Dari Keturunan Pangeran Singajuru sebagai pemimpin pertama yang memerintah daerah Ranau, yang juga menonjol adalah alm. H. Muhammad Muslimin, gelar Suntan Singa Juru I yang pernah menjabat sebagai Kapoltabes Palembang dan Bupati OKU, Sumsel, periode 1968 - 1978 dengan pangkat Letnan Kolonel Polisi di era Orde Baru. Nenek (dari ibu) H.M. Moeslimin berasal dari Kepaksian Pernong, anak dari Sultan Sempuna Jaya / Pangeran H. Habiboerrahman.

Ibunda H.M. Muslimin adalah Siti Nuraini berasal dari Kenali ( Kepaksian Belunguh ) yang merupakan anak pertama Pangeran Jaya Dilampung, sedangkan anak keduanya bernama Lela Amrin menjadi Ratu di Kepaksian Pernong yang merupakan nenek dari Pangeran Edward Syah Pernong ( Sultan Kepaksian Pernong saat ini ).