"Neram buitni Umpu Belunguh najin khang mawat pulippuh persatuan tutop mekukuh makdapok tigaginjuh. Unyin guai setulungan niLiak hulun mufakat dang ngehalai ketukhunan nyin ne ram tutop terhormat. Sai kuat nulung Sai lemoh, haguk khuppok dang mak iwoh, sai tuha tihormati sai ngukha tisayangi. Timisalko ijuk lamban, wat tihang, wat hatokna, mana tian setukkok'an, mekukuh khik betiknana."

LEHOT NI : Ina Dalom Yusnani Pn Jaya Dilampung

Rabu, 21 Agustus 2013

Wangsa Sekala Bhra ( Sekala Brak )

Secercah, Catatan Dari Koran Merdeka,
Kutipan Buku Ahmad Safe'i glr Sultan Ratu Pikulun.
( Sultan Paksi Buay Belunguh )


J.R.Logan Pada tahun 1848 telah mengemukakan teorinya, bahwa Bangsa Indonesia berasal dari Assam yg terletak di India selatan, sebelah Utara Burma. Yang berhubungan langsung dengan tujuan tulisan ini dapat dibuat suatu rekonstruksi sebagai berikut: Suku Melayu kuno Atau Proto Malayan Tribes dari India Selatan itu dalam pengungsiannya, bergerak menyeberangi laut Andamen untuk kemudian berpencar dalam beberapa kelompok, 
J.R. Logan : Ilmuan, seorang Skotlandia
 Kelompok kesatu bergerak ketimur melalui jawa dan Kalimantan dan ada yang terus keutara terampar di philipina yg kmudian melahirkan suku bangsa Igorot dan lain lain. Kelompok kedua mencapai ujung utara sumatra menyusuri pantai barat mendarat di singkel, Barus dan Sibolga, kemudian melahirkan cikal bakalnya suku suku Batak Karo, Batak Toba, Dairi dan Alas. Kelompok ketiga meneruskan pelayarannya menelusuri Pantai Barat Sumatra terus keselatan yang akhirnya tiba di KRUI dan menyebar kedaerah pegunungan kembali sebagai Mountain People menetap dibukit PESAGI dan Gunung SEMINUNG. 
Sebagai manusia gunung (mountain people) yang splendid-isolation, hidup bersatu dengan alam sekitarnya. Mereka percaya akan kekuatan gaib (fatisyme). Dan juga berusaha menggunakan kekuatan gaib itu (magie). mereka percaya bahwa dipuncak puncak gunung adalah tempat tempat roh yg tertinggi bersemayam (animisme),  oleh karna itu dalam perkembangan selanjutnya, keturunan mereka mengambil tempat di gunung seminung dan Bukit PESAGI sebagai tempat betapa meminta kekuatan gaib dan kekuatan SAKTI. Namun demikian pengalaman nenek moyang mereka, yang bergerak mengarunggi samudra luas dalam melakukan pengungsian besar besaran membentuk karakter "dwi muka" sebagai manusia gunung dan tau akan arti laut karna itu mereka kemudian menyebar dari Bukit Pesagi serta gunung seminung kesekitar danau ranau untuk melanjutkan mendirikan kelompok bernama SKALA BRAK.
  "Sekala" Indentik dengan bahasa kawi berarti "Penjelmaan atau Titisan" sedang " Brak " dalam Bahasa Komring dan Balik Bukit adalah yang dipakai sekarang sudah mempunyai arti "Besar" atau "Lebar" karna BE'RAK merupakan keterangan dari SEKALA yg masih terdapat dalam bahasa jawa Kuno. Dapat dipastikan, Brak sekarang berasal dari kata BHRA, berarti yang suci atau yang mulia. Jadi SEKALA BHRA berarti titisan atau penjelmaan DEWA. hal ini patut dikemukakan tampaknya bersesuaian dg pengertian itu dimana dikatakan cikal bakal SEKALA. BHRA adalah berasal dari Dewa di Gunung Seminung dan Bk Pesagi, dan anggapan serta kepercayaan. Patut pula dicatat bahwa wangsa Skala Bhra yg dimaksut dlm tulisan ini adalah wangsa Skala Bhra sebagai mulan Sriwijaya pemula berarti sebelum adanya generasa Paksi Pak Yg menyebarkan Agama Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar