Waktu zaman dahulu, Raja dengan negara tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya
karena pada hakekatnya Raja mempunyai kelebihan segala galanya. Ini dapat
dimengerti berhubung kedudukannya itu bukan saja selaku kepala Negara
tetapi mengepalai juga soal-soal Agama sehingga dianggap oleh rakyat Keramat
hidup, terbukti dalam kata-kata bersayap Lampung "Mawat ia nitakdirko Tuhan jadi
saibatin (Raja) kalau ia tidak melebihi dalam segala segi dari orang lain" . Jadi
Niat Do'a atau Nazar seseorang Raja sewaktu permulaan menjabat
pekerjaannya dapat disamakan sekarang dengan tujuan Negara. (Bukankah sekarang
tujuan Negara Republik Indonesia Adil dn Makmur). Menurut riwayat dari
sekian banyak putra Raja-Raja diPagaruyung yang disebarkan keseluruh kepulauan
ini untuk mengembangkan Agama Islam , hanya 4 orang diantaranya ( Paksi
Pak) bertemu dipuncak Gunung Pesagi :
1.Umpu Blunguh.
2.Umpu Berjalan diwai
3.Umpu Pernong.
4.Umpu Nyerupa.
Sebelum mereka memerangi Krajaan Skala
Brak, mereka masing - masing mengutarakan do'anya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau
niat masing-masing sebagai berikut :
1,UMPU BLUNGUH memohon untuk menjadi Raja
yg mempunyai banyak Harta Benda.
2.UMPU BERJALAN DI WAI,memohon untuk
Menjadi Raja Gagah Perkasa.
3.UMPU PERNONG,memohon untuk menjadi Raja
Selama lamanya dlm pekerjaan dn cerdik.
4.UMPU NYERUPA memohon untuk
mnjadi Raja dg mempunyai banyak Rakyatnya.
Rupanya niat atau do'a dari 4
UMPU itu dikabulkan Allah Subhanahuwata'ala, karena mereka dapat
mengalahkan Kerajaan Skala Brak dan masing-masing menjadi Raja serta ternyata
sekarang ini kebanyakan keturunan dari Umpu Blunguh jadi orang-orang
hartawan, keturunan Umpu Berjalan di wai Pemberani, Keturunan dari Umpu
Pernong cerdik - cerdik dan keturunan dari Umpu Nyerupa banyak terdapat dimana
mana disluruh pelosok Provinsi Lampung. Jadi jelaslah do'a atau niat
seseorang Umpu/Raja itu berarti tujuan Negaranya dalam arti yang luas. Tujuan
Negara / Raja ini dinyatakan berupa Lambang, Yaitu UMPU BELUNGUH mempunyai
Lambang Sebatang Pakis (Paku) tumbuh didalam Lebak (Paku dilom
Lungup) berarti lambang Kesuburan atau kesempurnaan hidup.(Banyak air)
Begitu pula UMPU PERNONG/Buay Kenyangan mempunyai lambang berupa seekor
kijang menyusuri Tebing (kijang melipit tebing) adalah lambang kecerdikan
dn kelincahan.Tentang Lambang Umpu BERJALAN DI WAI dan UMPU NYERUPA
belum pernah penulis mendengarnya dari cerita orang tua-tua dan masih
diperlukan penyelidikan teliti oleh kaum cerdik pandai.
Karena 4 UMPU itu
menyatakan niat/nazar diatas Gunung Pesagi maka sampai sekarang pada
tiap-tiap tahun banyak sekali orang-orang dari seluruh penjuru lampung datang
kepuncak Gunung itu memintak petunjuk atas niat masing-masing dan sering
jawabannya terungkap dalam mimpi (Bertapa). Karna tingginya gunung.itu, maka
seluruh daerah Lampung dan Komring Ulu bisa kelihatan dari sana.Tahun 1928 diwaktu penulis melihat pemandangan yang sayup-sayup itu denga tidak disadari
penulis menangis, tidak dapat diterangkan apa sebab hati waktu itu sangat
sedih dan terasa diri kecil dan dhaif. Kira-kira 20 m dari Puncak terdapat
berjajar 7 buah lobang kecil dipinggir tebing itulah yg disebut "SUMUR
TUJUH", menurut kepercayaan keadaannya merupakan petunjuk pula, yaitu jika
hajat kita akan terkabul, walaupun dalam musim kemarau banyak sumur-sumur itu
berisi air, sebaliknya jika tidak akan terkabul walaupun dalam musim
penghujan airnya kering, sehingga dengan sendirinya kita terpaksa cepat-cepat turun
sebab tidak ada air untuk minuman dll. Dipuncak gunung itu, kira-kira 5m
persegi datar dan disinilah tempat membuat pondok dari daun-daunan atau tempat
membentangkan kemah.Diwaktu malam bukan kepalang dinginnya, sehingga
baju dan kain kita basah oleh embun. Dibawah ini saya kutip nyanyian
sebetulnya, berikut notnya tapi.bait2nya saja yang saya sertakan dari
karangan Ahmad Safe'I Glr Sultan Ratu Pikulun yang berjudul "GUNUNG
PESAGI"
Pesagi..... gunung jaya.-
Disana ruppok busema.-
Ratong jak
ipa-ipa.-
Semapu dikahaga.-
Nyirang wai nyapang rulah.-
Tebana
mategi.-
No,sakik kakbulappah.-
Nyappaiko isi hati.-
REFREIN:
Tabiat ni
hulun Lebih.-
Mak kilu kidang ngeni.-
Mawat wat pilih Kasih.-
Unyinna
niladenni.-
Balik Bukit rik Belalau.-
Tanoman hurik mejadi.-
Kopi Pari rik
hanau.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar